AS Khawatir Rusia Rebut ‘Fasilitas Penelitian Biologis’ Ukraina

Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Urusan Politik, Victoria Nuland mengakui pada hari Selasa kemarin bahwa Ukraina menjadi tuan rumah apa yang disebutnya sebagai 'fasilitas penelitian biologis'. AS pun merasa khawatir fasilitas itu bisa direbut dan berada di bawah kendali pasukan Rusia. "Ukraina memiliki fasilitas penelitian biologi, yang sebenarnya kami sekarang cukup khawatir pasukan Rusia mungkin berusaha untuk mendapatkan kendali, jadi kami bersama Ukraina mencari cara bagaimana mencegah bahan penelitian tersebut agar tidak jatuh ke tangan pasukan Rusia," kata Nuland dalam sidang Senat AS tentang Ukraina.

Dikutip dari laman Sputnik News, Rabu (9/3/2022), Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia baru baru ini menerbitkan dokumen yang menunjukkan bahwa Ukraina diperintahkan untuk segera menghilangkan jejak dari apa yang disebut sebagai 'program senjata biologis'. Dokumentasi itu diterima dari laboratorium penelitian biologi Ukraina tentang penghancuran mendesak patogen berbahaya pada 24 Februari, lalu, termasuk antraks, kolera, dan wabah, dalam apa yang bisa menjadi penutup dari pelanggaran Konvensi Senjata Biologis dan Racun (BTWC). "Sekarang dokumen dokumen tersebut sedang dianalisis oleh spesialis militer dari pasukan perlindungan radiasi, kimia dan biologi Rusia," kata Juru bicara Kemhan Rusia, Igor Konashenkov.

Ia mengklaim bahwa Pentagon telah mengalami kesulitan dalam melanjutkan eksperimen biologis rahasianya dengan dimulainya operasi militer khusus Rusia di Ukraina. Menurut Konashenkov, fasilitas ini sedang mengembangkan komponen untuk senjata biologis. Dengan dimulainya operasi militer khusus Rusia, Pentagon tentu memiliki perhatian serius tentang pengungkapan eksperimen biologi rahasia di wilayah Ukraina.

"Untuk mencegah pengungkapan fakta pelanggaran oleh AS dan Ukraina Pasal 1 Konvensi PBB tentang Larangan Senjata Bakteriologis dan Racun oleh Kementerian Kesehatan Ukraina, instruksi penghapusan segera stok patogen berbahaya yang disimpan, dikirim ke semua biolaboratorium," jelas Konashenkov. Dalam waktu dekat, Kemhan Rusia pun akan merilis analisis dokumen yang diterima. Perlu diketahui, kontroversi telah lama menyelimuti semua 'fasilitas biologis' jenis ini yang didirikan di Georgia, Kazakhstan, Uzbekistan, dan Tajikistan setelah runtuhnya Uni Soviet.

Desas desus menyatakan bahwa eksperimen yang didanai Pentagon telah dilakukan pada pasukan militer lokal untuk memeriksa ketahanannya terhadap penyakit berbahaya. Kemhan Rusia pun mengaku telah memantau secara cermat program senjata biologis yang dikembangkan oleh Pentagon di negara negara pasca Soviet. Menurut temuan baru, secara khusus, 'jaringan' lebih dari 30 laboratorium biologi ini dibentuk di wilayah Ukraina.

Tinggalkan Balasan