Keluarga dari kekasih Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Vera Mareta Simanjuntak mengungkap respon Vera ketika mendengar kabar kematian pacarnya tersebut. Ibu dari Vera, Gultom menyebut anaknya tidak berhenti menangis saat menerima kabar kekasih tercintanya tewas di Jakarta. Ibunda Vera itu menerangkan saat itu putrinya mendapatkan kabar buruk dari adik Brigadir Yosua yang berada di Medan, Sumatera Utara.
"Langsung lah, nangis. Langsung malamnya (Jumat malam). Langsung dikabarin oleh keluarganya. Yang adiknya nomor tiga di Medan," katanya. Wanita yang menggunakan baju berwarna pink tersebut menerangkan atas kabar tewasnya Brigadir Yosua membuat anaknya itu masih mengalami trauma. "Trauma dia di Jambi katanya, mau dialog katanya, belum lah masih trauma berapa hari di Polda (Jambi) kemarin," ucapnya.
Gultom mengaku selama delapan tahun menjalin asmara dengan Brigadir Yosua, Vera tak pernah bercerita tentang keburukan sang pacar. "Iya, asal apa itu dia nangis, delapan tahun (pacaran). Jadi keinget inget gitu," terangnya. Sebelumnya, Vera Mareta Simanjuntak juga sempat menggambarkan sosok Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat selama ia menjalin hubungan asmara dengan mantan ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo itu. Vera menyebut Brigadir Yosua merupakan sosok yang baik dan penyayang sehingga dirinya mau menerima bintara polisi itu menjadi kekasihnya selama delapan tahun terakhir.
Vera juga menceritakan dirinya mengenal Brigadir Yosua melalui tatap muka saat dirinya masih menjajaki masa kuliah. Brigadir Yosua, kata Vera, tidak pernah menunjukan sikap kasar selama menjalin hubungan dengan dirinya. "Tidak pernah (mengalami kekerasan), tidka tertutup juga," ucapnya.
Vera menyebut selama bertugas di Korps Bhayangkara, Brigadir Yosua juga selalu memberi kabar ketika menjalankan tugas sebagai ajudan dari Kadiv Propam Polri non aktif Irjen Ferdy Sambo. Bahkan, rasa cintanya kepada Brigadir J hampir menemui pelaminan pada tahun depan. Namun, asa itu pupus karena Brigadir J harus merenggang nyawa dalam insiden dugaan baku tembak tersebut.
"Iya (ada rencana menikah), tujuh bulan lagi," ucapnya. Vera pun berharap kasus ini cepat terselesaikan dan bisa terungkap dengan sebenar benarnya. Vera sendiri sudah diperiksa tim penyidik Bareskrim Polri di Polda Jambi sejak Jumat 22 Juli 2022 hingga Sabtu 23 Juli 2022.
"Ya dia diperiksa bersama kami sekeluarga, dari hari Jumat, nah kan tidak selesai hari Jumat dilanjutkan lagi hari Sabtunya," kata bibi almarhum Yosua, Roslin Simanjuntak. Kemudian, Vera kembali diperiksa oleh penyidik Bareskrim Polri pada Minggu 24 Juli 2022. Pemeriksaan kedua ini untuk pendalaman. Polisi pun membenarkan telah memeriksa Vera soal kasus kematian pasangannya itu.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan pemeriksaan terhadap Vera itu dilakukan penyidik untuk pendalaman. "Karena ada hal hal yang harus didalami penyidik," kata Dedi saat dihubungi, Senin (25/7). Dedi menerangkan pemeriksaan itu dilakukan berdasarkan laporan dari kuasa hukum keluarga Brigadir J soal dugaan pembunuhan berencana ke Bareskrim Polri.
"Ya itu teknis penyidikan untuk mendengarkan keterangan para saksi terkait laporan dari penasihat hukum keluarga Brigadir J," ucapnya. Berdasarkan penjelasan awal polisi, Brigadir J diduga tewas usai baku tembak dengan Bharada E di rumah irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022. Menurut polisi, baku tembak itu dipicu oleh Brigadir J yang melakukan pelecehan dan pengancaman berupa penondongan senjata ke kepala istri Irjen Ferdy Sambo, PC.