Timnas Spanyol telah menemukan pengganti sepadan striker legit mereka di masa lalu, David Villa. Adalah Ferran Torres. Gaya bermain Torres begitu mirip dengan David Villa, mereka berdua sama sama bukanlah sosok target men yang berdiam menunggu bola di kotak penalti.
Menjadi striker penuh mobilitas tinggi yang sering bergerak ke tengah dan ke samping menjadi ciri khas Torres dan Villa dalam membuka fondasi pertahanan lawan dan mencetak gol. Terakhir, Ferran Torres berhasil menyumbangkan satu gol dalam kemenangan 2 1 Spanyol menghadapi Albania dalam partai uji coba pada (27/03/2022). Tak hanya itu, pergerakan tanpa bola yang Torres lakukan juga berbuah manis pada gol yang diciptakan oleh Dani Olmo di penghujung laga.
Olmo yang menerima bola dari Jordi Alba pada awalnya diapit oleh tiga bek lawan, Ferran Torres pun datang dari tengah untuk membuka ruang tembak Olmo sekaligus menarik satu bek Albania. Alhasil, pemain milik RB Leipzig tersebut memiliki waktu untuk membidik arah tendangan dengan ruang tembak yang terbuka lebar. Ya, jika dibandingkan dengan pemain muda lainnya, nama Ferran Torres memang tidaklah setenar Erling Haaland yang telah mencetak gelontoran gol untuk Borussia Dortmund dari musim ke musim.
Ia juga tak sefonemenal Dusan Vlahovic yang sempat menjadi incaran klub elite eropa sebelum akhirnya memutuskan hengkang ke Juventus. Namun, soal performa dan talenta, pemain berusia 22 tahun tersebut tak boleh dipandang sebelah mata, ia bisa saja menjadi David Villa atau Luis Suarez baru di masa depan. Ferran Torres sejak berusia 6 tahun telah bermain untuk akademiValencia, ia pun menjadi pemain paling bertalenta dibanding anak anak seusianya.
Tanpa kesulitan, Ferran terus berkembang dengan selalu masuk ke tim kalangan umurValenciadari U 8 hingga U 17. Ferran bahkan hanya membutuhkan 12 pertandingan di Tim B untuk menarik perhatian Marcelino, pelatihValenciasaat itu. Torres akhirnya bisa merasakan kasta tertinggi kompetisi sepakbola di Spanyol saat musim 2017/2018.
Walau begitu, pada musim tersebut ia tak benar benar menjadi pemain yang merumput secara reguler diLiga Spanyol, ia lebih banyak datang dari bangku cadangan. Di musim selanjutnya, barulah Ferran menjadi sosok penting untuk skuat utamaValencia, ia bermain reguler dan menjadi andalan di sisi sayap serangan tim berjulukValencianistas tersebut. BersamaValencia, Ferran sukses mencatatkan 44 penampilan di semua kompetisi.
Sebagai seorang pemain yang beroperasi di sayap, ia berhasil mencetak 6 assist untukValencia. Urusan mencetak gol, Ferran juga lihai menjebol gawang lawan dengan torehan 8 gol. Berkat penampilannya bersamaValenciayang begitu mentereng, tim kaya rayaManchester Citypun berani menebusnya dengan harga mahal.
Dana sejumlah 23 juta euro atau sekitar Rp 390 miliar dikeluarkan City untuk membawa Ferran ke Etihad Stadium. Dan dari situlah karir cemerlangFerran Torresdimulai. Keserbabisaan menjadi salah satu kunci Ferran untuk membawanya ke tim reguler The Citizens.
Karena Guardiola bukan tipe pelatih yang terpatok kepada posisi, melainkan pada sebuah peran. Itulah kenapa dia lebih membutuhkan pemain yang bisa menyerap apa yang dia mau, daripada sekadar mumpuni di satu posisi, danFerran Torres, adalah orangnya. KehadiranFerran Torrespula yang membuat Guardiola tak terlalu memusingkan perginya Aguero keBarcelonadan gagalnya City merekrut kapten Timnas Inggris, Harry Kane.
"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi. Mungkin kami membeli striker, mungkin tidak," kata Guardiola dilansir BT Sport. "Kami memiliki seorang pemain (Torres), dia masih muda. Dia merupakan transfer yang jitu. Saya bisa memasangnya di kiri, kanan, atau sebagai striker,” lanjutnya. Dilansir Whoscored , Ferran Torres telah bermain di 7 posisi berbeda di musim lalu dan musim ini bersama Manchester City sebelum kepindahannya menuju Barcelona.
Dari gelandang tengah, winger kiri, dan kanan, sampai penyerang tengah. Dan dari semua posisi yang ia perankan, pemain kelahiran 29 Februari 2000 itu sukses menyumbangkan gol. Sebanyak 10 gol dibuatnya saat turun sebagai penyerang kanan dan gelandang kanan.
Sedangkan sebagai striker, ia sukses menggelontorkan 6 gol. Sebagai catatan, ia berperan sebagai ujung tombak saat akhir musim lalu dan awal musim ini. Itu baru diManchester City, catatannya untukTimnas Spanyollebih mentereng lagi. Dari 21 pertandingan yang ia jalani bersama La Furia Roja, pemain berpostur 184 cm tersebut telah menyumbangkan 14 gol.
Perannya sebagai ujung tombak benar benar dibutuhkan untukTimnas Spanyolmenjebol gawang lawan. Ia selalu mampu menjawab kepercayaan Enrique jika diberi kesempatan. Jika Morata dimainkan, secara otomatis Ferran akan digeser lebih kesamping, meski begitu, kontribusinya juga tetap moncer.
Di Piala Euro lalu, Ferran yang bermain sebagai penyerang sayap, suskes menyumbang 3 biji gol untukTimnas Spanyol. Namun, kejeniusanGuardiolamenaruhFerran Torressebagai penyerang tengah nampaknya akan diikuti oleh Enrique. Ferran memang lebih berbahaya jika diberi peran sebagai striker, dua golnya ke gawang Italia pada semi final UEFA Nations League tahun ini adalah contohnya.
Satu sontekan berkelas dan satu sundulan ciamik mampu membuat salah satu kiper terbaik di dunia, Donnaruma tak berkutik. Saat menjadi winger, ia akan memberi ancaman dari sisi tepi dengan efisien, dan saat menjadi striker, ketajamannya di depan gawang dapat diandalkan Blaugarana sebagaigoal getterutama. Gaya bermainFerran Torresyang seperti itu mengingatkan kita denganDavid Villayang mampu bermain sebagai winger dan striker dengan sama baiknya.